Modul 1.4.a.6 – Demonstrasi Kontekstual – Budaya Positif

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

OLEH: HAIRI DEFI
SMP NEGERI 35 PADANG
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 8
KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Fasilitator              : Suhut Sudirman Simamora, S.Pd
Pengajar Praktik    : Dra. Sri Indrawati Prihatin Ningsih, M.Si

Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, Anda akan melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap satu murid di sekolah Anda dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

  1. Buatlah skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah Anda. 
  2. Ajaklah satu murid Anda untuk melakukan praktik segitiga restitusi tersebut.
  3. Lakukan praktik segitiga restitusi. Minta tanggapan murid Anda mengenai perasaan mereka ketika Anda melakukan praktik segitiga restitusi itu. 
  4. Rekamlah praktik segitiga restitusi sesuai dengan skenario yang telah dibuat beserta tanggapan dari murid Anda dalam bentuk video.

RESTITUSI

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996). 

SEGITIGA RESTITUSI

Suatu proses dialog yang di jalankan guru atau orang tua agar menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab, proses dialog ini terdiri dari tiga langkah yang digambarkan pada ketiga sisi pada segitiga restitusi:
SIsi Ke-1: Menstabilkan Identitas
Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses
Sisi ke-2: Validasi Tindakan Yang Salah
Dilakukan berdasarkan prinsip setiap perilaku berupaya memenuhi kebutuhan tertentu guru akan bergeser dari stimulus respon menjadi proaktif sehingga dengan mengenali dan mengakui kebutuhan murid akan memperbaiki hubungan dengan murid
SIsi Ke-3 : Menanyakan Keyakinan
Pada tahap ini murid akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang bermakna untuk memunculkan motivasi secara intrinsik sehingga mampu mengaitkan keyakinannya dengan tindakan yang salah

KASUS – 1

SKENARIO-1

Pada pembelajaran Informatika di labor komputer, guru mengecek kehadiran murid. Ternyata diketahui Alfin tidak ada di labor komputer, padahal menurut keterangan ketua kelas, Alfin masuk pada pelajaran sebelumnya. Sebagai guru, Pak Hairi menunggu kedatangan Alfin di labor komputer, dan ternyata Alfin sampai akhir pembelajaran tidak datang ke labor komputer untuk mengikuti pembelajraan Informatika.

Untuk menangani perilaku Alfin yang tidak mengikuti pembelajaran informatika, Keesokan harinya Pak Hairi memanggil Alfin ke ruang labor komputer. Di labor komputer, Pak Hairi mengajak Alfin berbicara mengenai permasalahan tersebut dan mencari solusi.

DIALOG – 1

Pak Hairi Alfin, kemarin kamu tidak masuk pada saat pembelajaran informatika di Labor komputer yah, padahal Alfin sebelumnya masuk pada saat pelajaran olahraga
Alfin Benar Pak saya tidak masuk pada saat pembelajaran informatika, tapi Pak bukan saya saja yang membolos, ada beberapa teman dari kelas lain juga ikut membolos
Pak Hairi Oh gitu yah, Bapak tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang ikut-ikutan bolos, semua orang pasti pernah berbuat salah, dan semua orang juga pasti bisa memperbaikinya.
Alfin Iya pak… maaf….
Pak Hairi Kalau boleh Bapak tau, kenapa Alfin membolos?
Alfin Saya membolos karena ikutan sama teman kelas lain pak, supaya terlihat kompak Pak, soalnya saya takut di kucilkan sama teman-teman yang lain. Lagian juga saya belum menyelesaikan tugas informatika pak. Jadi saya memilih membolos saja.
Pak Hairi Wah… wah…, Alfin gak boleh kompak dalam keburukan, yang boleh itu, kompak dalam kebaikan….
Alfin Iya pak, maaf pak…
Pak Hairi Meskipun Alfin belum menyelesaikan tugas, bukan berarti Alfin bisa membolos, Alfin masih ingat tentang keyakinan kelas kita?
Alfin Masih pak, keyakinan kelas kita disiplin dan bertanggung jawab
Pak Hairi Disiplin dan bertanggung jawab….. Seperti apa orang yang disiplin dan orang yang bertanggung jawab…?
Alfin Orang yang disiplin taat pada peraturan kelas dan peraturan sekolah pak, dan bertanggung jawab berarti melakukan tugas dengan baik Pak
Pak Hairi Sudah ingat berarti sekarang apa yang bisa Alfin lakukan?
Alfin Saya akan melaksanakan keyakinan kelas Pak
Pak Hairi Oo… ok lah kalo begitu, nah apa yang bisa Alfin lakukan untuk memperbaiki kesalahan?
Alfin Saya minta maaf sama Bapak dan juga saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi Pak, saya juga akan mengajak teman-teman yang lain, untuk melakukan keyakinan kelas, yaitu disiplin dan bertanggung jawab
Pak Hairi Baiklah kalau begitu, Bapak maafkan. Bapak menghargai usaha Alfin untuk memperbaiki diri. Mulai harini ini Bapak akan melihat perkembanganya
Alfin Baik Pak, terima kasih

KASUS – 2

SKENARIO – 2

Ketika proses pembelajaran di labor komputer sedang berlangsung, seorang murid perempuan bernama Rani, melapor kepada gurunya, bahwa dia diganggu oleh temannya bernama Vian, dengan mencabut kabel power komputer sehingga komputernya mati dan tugas yang di kerjakannya hilang semuanya. Gurunya menegur Vian, dan meminta Vian untuk tinggal sejenak di labor komputer setelah PBM Informatika selesai.

DIALOG – 2

Pak Hairi Vian, apa yang kamu lakukan tadi terhadap teman mu ?
Vian Saya melakukan kesalahan dengan mencabut kabel listrik komputer teman saya Pak
Pak Hairi Baiklah, manusia tidak ada yang sempurna dan tak luput dari kesalahan dan mari kita perbaiki semua kesalahan-kesalahan yang sudah di perbuat
Vian Iya pak…
Pak Hairi Mengapa kamu lakukan itu..?
Vian Saya iseng saja Pak, cuman ingin mencandainya saja
Pak Hairi Hmnnn…. Vian boleh bercanda, tapi tidak boleh sampai merugikan orang lain…
Vian Iya pak…
Pak Hairi Apakah kamu tau, dengan candaan mu itu bisa merugikan teman mu, apa lagi tugas yang dibuat belum sempat disimpan
Vian Iya pak…
Pak Hairi Sekarang mari kita bicarakan tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita. Yang mana kira-kira yang belum kamu tunjukkan?
Vian Bersikap baik sama orang lain, menghargai sesama teman dan saling menghormati sesama teman, Pak
Pak Hairi Ternyata Vian masih mengingat keyakinan kelas kita dengan baik. Tapi apakah dengan mengganggu teman membuat tugas itu sudah menghargai dan bersikap baik terhadap teman?
Vian Tidak Pak
Pak Hairi Baiklah, sekarang apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki masalah ini?
Vian Saya akan minta maaf kepada Rani dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi, Pak
Pak Hairi Bagus, tapi sekiranya nanti diulang lagi bagaimana..?
Vian Saya bersedia menerima sangsi yang Bapak berikan
Pak Hairi Baiklah, sekarang silakan cari dan minta maaf sama Rani
Vian Baik, Pak. Terimakasih Pak

LIHAT VIDIO LENGKAPNYA DIBAWAH INI