Modul 1.1.a.8 – Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

KESIMPULAN DAN REFLEKSI DARI FILOSOFI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
TUGAS CALON GURU PENGGERAK

 OLEH: HAIRI DEFI
SMP NEGERI 35 PADANG
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 8
KOTA PADANG – SUMATERA BARAT

Kesimpulan Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan dulu. Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.
Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari fisolofi pemikiran KHD
Sebelum saya memahami bagaimana filosofi dari pemikiran KHD, dalam proses pembeajaran, saya masih menggunakan sistem teacher center dan hanya berfokus pada pencapaian materi.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah memahami sedikit banyaknya filosofi dari pemikiran KHD saya menyadari bahwa sebagai guru harus senantia menuntun para murid menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD
Kemudian saya mulai untuk mencoba menerapkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan filosofi KHD yang salah satunya bahwa setiap peserta didik memiliki kodrat alam dan kodarat zaman yang berbeda-beda sehingga saya harus memahami karakteristik dari masing-masing anak.
Karena siswa memiliki gaya dan tujuan belajar yang beraneka ragam dalam memahami materi pembelajaran sesuai dengan kodratnya, ada yang suka belajar melalui visual, audio dan kinestetik selain itu siswa saat ini lebih tertarik menggunakan HP, sehingga pembelajaran yang saya sajikan harus bisa mengakomodir semua keragaman itu. Saya mencoba menggagas untuk membuat materi-materi pembelajaran yang beragam selain dari buku teks pembelajaran yang disediakan di perpustakaan saya juga mempersiapkan materi pembelajaran dalam bentuk online berupa vidio dan teks di website pribadi saya.