Modul 1.1.a.6 – Demonstrasi Kontekstual Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara – Pendidikan Yang Berpihak Pada Murid

DEMONTRASI KONTEKSTUAL FILOSOFI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
“PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PADA MURID”
TUGAS CALON GURU PENGGERAK

Pendidikan yang berpihak pada murid menurut KHD merupakan pendidikan yang menitik beratkan peserta didik sebagai prioritas utama yang harus dilayani. Setiap anak memiliki kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuan alamiah yang terbentuk dalam diri anak. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan harus berpusat pada anak dengan memberikan kemerdekaan kepada siswa untuk, tumbuh dan berkembang. Untuk itu, guru dan orang tua harus terlibat dengan memberi perhatian dan dukungan terhadap minat, bakat dan kemampuan masing-masing siswa.

Terdapat beberapa karakteristik dalam metode pembelajaran yang berpihak pada anak, yaitu

  1. MANUSIA MERDEKA
    Tujuan utama dari pendidikan adalah agar anak selamat dan bahagia baik sebagai individu maupun sosial. Sehingga pendidikan harus berpihak pada murid agar anak selamat dan bahagia baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
    Menurut KHD Manusia merdeka merupakan manusia yang hidupnya tidak bergantung pada orang lain baik secara lahir maupun batin, akan tetapi bersandar atas kekuataanya sendiri. Dalam proses pembelajaran di kelas anak harus belajar dengan bebas tanpa adanya suatu tekanan, tanpa takut disalahkan, bebas mengutarakan pendapat serta bebas mengembangkan kreativitas
  2. MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT SISWA
    Pendidikan yang berpihak pada anak adalah pendidikan yang memperhatikan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki masing-masing anak. Bakat adalah kemampuan bawaan dari lahir, sedangkan minat terbentuk selama proses tumbuh kembang anak. Bakat yang dimiliki anak tidak selalu berhubungan dengan akademis maupun kemampuan kognitif. Namun bakat bisa jadi berhubungan dengan hal-hal yang bersifat sosial seperti kemampuan berkomunikasi dan sebagainya. Dalam pembelajaran, guru melakukan asesmen diagnostik untuk dapat lebih mengenal karakteristik anak dan mengembangkan potensi berdasarkan bakat dan minat anak.
  3. KODRAT ANAK
    Pendidikan yang berpihak pada murid merupakan pendidikan yang dielaborasi terkait kodrat alam dan kodrat zaman. KHD mengingatkan bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak supaya dapat mencapai kodratnya sesuai alam dan zamannya.
    Cara belajar murid pada masa kini tentu sangat berbeda dengan murid zaman dahulu. Salah satu yang terlihat menonjol yakni anak zaman sekarang lebih dapat menguasai teknologi dibandingkan orang tua. Untuk itu, sebagai pendidik harus bisa adaptif terhadap perkembangan zaman sehingga proses tumbuh kembang anak dapat optimal.
    Agar dapat bersaing di era revolusi Industri 4.0, seorang pendidik dituntut untuk dapat memaksimalkan kemampuan, keterampilan anak, seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Pendidikan yang berpihak pada murid menurut KHD terlihat dari semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
    Dalam proses pembelajaran, murid bertindak sebagai subjek dan guru merupakan fasilitator yang memberikan motivasi. Munculnya potensi pada anak tergantung pada rangsangan yang diberikan guru dan orang tua. Oleh karena itu, dalam mendidik anak guru dan orang tua hendaknya selalu peduli dan menuntun dengan penuh kasih sayang